Bisnis.com, JAKARTA - Ajang kompetisi multi cabang olahraga air Musi Triboatton akan kembali digelar. Acara yang memasuki tahun keempat ini akan dihelat pada 23-28 November 2015 dengan melibatkan beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan.
Dikutip dari Wonderful Indonesia, Rabu (11/11/2015), acara itu digelar untuk memacu daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) agar menjaga kelestarian Sungai Musi. Selain itu, juga menjadi peluang untuk memperkenalkan kawasan wisata di Sumsel ke dunia internasional, dan membangkitkan semangat pengembangan olahraga air.
Musi Triboatton mengkombinasikan olahraga air, yaitu arung jeram, kayak, dan perahu naga dengan tantangan yang variatif. Sebanyak 10 tim dari luar negeri dan 5 tim dalam negeri telah menyatakan kesediaannya untuk ambil bagian pada ajang internasional tersebut.
Musi Triboatton juga mengajak peserta dari dalam dan luar negeri untuk mengarungi sungai sepanjang 500 km dan melihat keindahan bentang alam Sumatera Selatan. Garis start akan dimulai di Kota Pagaralam, kemudian menuju Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin. Garis finish terletak di Benteng Kuto Besak Kota Palembang.
Sungai Musi merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatra, sekitar 750 km. Jarak tersebut hampir sama dengan jarak Kota Bandung ke Kota Malang. Sungai Musi berhilir di Palembang bagian utara dan berhulu di Palembang bagian selatan. Sungai itu telah membagi Palembang menjadi dua kawasan, yaitu seberang ilir di bagian utara dan seberang ulu di bagian selatan.
Mata air Sungai Musi bersumber dari Kepahiang di Provinsi Bengkulu dan merupakan muara dari sembilan anak sungai besar, yaitu sungai Komering, sungai Rawas, sungai Batanghari, sungai Leko, sungai Lakitan, sungai Kelingi, sungai Lematang, sungai Semangus, dan sungai Ogan.
Nama musi berasal dari pemberian seorang kapten laut dari negeri China, yakni muci. Muci merupakan sebutan nama bagi dewi ayam betina yang memberi keberuntungan pada manusia. Hal tersebut dikaitkan dengan sejarahnya bahwa kawasan sekitar sungai Musi begitu subur dan kaya akan hasil tani dan kebun, juga barang tambang. Dengan nama yang memiliki arti keberuntungan tersebut, sungai Musi pun dengan cepat terkenal hingga saat ini.
Dari masa ke masa, sungai Musi merupakan landasan berkembangnya peradaban pinggir sungai yang berorientasi pada air. Masyarakat di sekitarnya bukan saja bermatapencaharian di pinggir sungai, tapi juga telah memilih untuk tinggal di sepanjang bibir sungainya.
Kini sungai Musi menjadi pusat peradaban, perdagangan, dan transportasi sehingga memberi dampak ekonomi serta mendukung Kota Palembang sebagai pusat wisata air dengan julukan berjuluk Venice of the East. Sungai Musi ibarat pantai memanjang dan tempat riuh ramai kegiatan ekonomi masyarakat dan tempat rekreasi di tepiannya. Masyarakat dan wisatawan biasanya menikmati suasana sungai dengan duduk santai di restoran.
Tur Sungai Musi adalah hal yang wajib dilakukan wisatawan yang ingin mengetahui sejarah Palembang. Saat tur di sungai Musi, maka Anda akan menemukan beberapa tempat wisata menarik seperti pulau Kemarau dan tempat ibadah klenteng.
Masyarakat setempat mengandalkan sungai ini untuk transportasi sehingga Anda akan melihat banyak perahu motor membawa penumpang untuk menyebrang. Begitu pun, dengan Anda yang ingin menjelajahi Sungai Musi, maka dapat menggunakan perahu motor yang disewa di bawah jembatan Ampera, tepat di depan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II atau di depan Benteng Kuto Besak. Beberapa jenis perahu motor seperti speed boat, ketek, atau berupa kapal kecil dapat disewa dengan tarif berkisar antara Rp20.000 hingga Rp150.000.