Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga terus menunggu kepastian dari BUMN yang sebelumnya dimintai dukungan dana untuk Rio Haryanto yang saat ini turun di Formula 1 mengingat batas akhir pembayaran sudah dekat.
"Pak Menteri (Imam Nahrawi) telah mengirimkan surat sedikitnya pada 16 BUMN dan sejauh ini baru beberapa yang merespons," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S. Dewa Broto di Jakarta pada Senin (2/5/2016).
Untuk bisa tampil di F1 bersama tim Manor Racing asal Inggris, Rio Haryanto harus mengeluarkan dana yang besar yaitu 15 juta euro. Hingga saat ini dana yang dibayarkan baru 8 juta euro dan dengan rincian 5 juta euro dari Pertamina dan 3 juta euro dari Kiky Sports.
Masih ada 7 juta euro yang harus dibayarkan dan pembayaran maksimal akhir Mei. Jika tidak terpenuhi, peluang pebalap pertama Indonesia yang turun diajang jet darat ini untuk turun selama satu musim terancam terhenti di tengah jalan atau posisinya di Manor Racing bisa diganti pebalap lain.
Selain menyurati BUMN, upaya yang dilakukan Kemenpora setelah usahanya untuk memberi bantuan sebesar Rp100 miliar melalui APBN terbentur birokrasi adalah melakukan penggalangan dana melalui SMS. Namun, upaya yang melibatkan lima provider seluler di Tanah Air itu belum memenuhi harapan.
"Seminggu yang lalu saya tanya ke ATSI (Asosiasi Telepon Seluler Indonesia), memang jumlahnya sangat jauh dari harapan," kata pria yang juga Deputi IV Bidang Peningkatakan Prestasi Olahraga, Kemenpora itu.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya mengakui jika cukup kesulitan untuk mencari terobosan. Hanya saja, Kemenpora tidak akan patah semangat untuk tetap konsen dalam memberikan dukungan kepada pebalap asal Solo Jawa Tengah itu agar terus berkarir di Formula 1 hingga akhir musim.