Bisnis.com, JAKARTA - Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat karena belum berhasil membawa pulang piala ke Tanah Air.
"Tim Thomas dan Uber dengan segala kerendahan hati mohon maaf, kami belum berhasil," ujar Chief de Mission (CdM) Thomas dan Uber Cup Indonesia Ahmad Budiarto di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (23/5/2016).
Meski belum berhasil menjadi juara, ia meminta para atlet tidak rendah diri karena telah berhasil membuat Indonesia menjadi terbaik di Asia.
Para atlet, dimintanya tidak berlama-lama kecewa dan segera menatap ke depan untuk mempersiapkan diri di laga-laga selanjutnya.
"Tim banyak pemain muda yang satu hingga dua tahun ke depan siap menantang merebut Piala Thomas," tutur Ahmad.
Dalam kesempatan sama, Manajer Tim Piala Thomas dan Uber Rexy Mainaky juga menyampaikan permohonan maaf karena Tim Merah Putih belum berhasil merebut Piala Thomas untuk ke-14 kalinya.
"Saya mohon maaf kami tidak bisa membawa pulang Piala Thomas, tapi dengan pencapaian kami bersyukur di final," tuturnya.
Melihat pencapaian Tim Thomas kali ini, ia merasa optimistis mereka dapat membawa pulang Piala Thomas dua tahun mendatang.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang selalu mendukung.
Tim Thomas Indonesia gagal merebut Piala Thomas ke-14 setelah kalah dari tim putra Denmark putaran final turnamen Piala Thomas 2016 yang berlangsung di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, Tiongkok, Minggu.
Tim Indonesia kalah 2-3 dari tim Denmark setelah tumbang pada tiga sektor ganda meskipun sukses merebut dua kemenangan dari partai ganda.
Indonesia terakhir kali meraih gelar Piala Thomas pada 2002 di Guangzhou, Tiongkok. Tim Merah-Putih menang 3-2 atas tim Malaysia pada putaran final
Tim Piala Thomas & Uber minta Maaf
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat karena belum berhasil membawa pulang piala ke Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu