Bisnis.com, MALANG—Hero Tito dari sasana d’Kross Boxing Camp (BC) berhasil mejuarai tinju kelas ringan versi World Professional Boxing Federation (WPBF).
Prestasi itu diperoleh Hero Tito setelah mengalahkan Thongchai Kunram dari Thailand dalam duel di Lospalos, Timor Leste, Minggu (27/11/2016) malam.
Pemilik d’Kross (BC) Ade Herawanto mengatakan dengan prestasi tersebut maka Kota Malang kembali memiliki seorang juara dunia tinju setelah era Nurhuda, Monod, Wongso Suseno hingga Thomas Americo beberapa dekade lalu.
“Harapan untuk melihat masa depan tinju Malang yang gilang gemilang kini kembali terang, seiring keberhasilan Hero mengamankan gelar juara dunia kelas ringan versi World Professional Boxing Federation (WPBF),” ujarnya di Malang, Rabu (30/11/2016).
Setelah berhasil meraih prestasi tersebut, Hero mempunyai ancang-ancang,u mengincar gelar lain. ingin merebut gelar juara dunia dari Daud ‘Cino’ Yordan. rekan sparing partnernya.
“Terkait duel menantang Daud Yordan bukan isapan jempol. Hal ini telah dijajaki kedua kubu pelatih,” ujar Ade.
Ade yang juga Ketua KTPI Malang Raya itu menambahkan, kemenangan Hero kali ini menjadi modal penting untuk menyongsong prestasi tinju berikutnya.
Hal itu seiring dengan tekad yang diserukan Wali Kota, Mochamad Anton untuk kembali menjadikan Kota Malang sebagai barometer tinju nasional. “Ini momentum tepat memenuhi ambisi dan cita-cita tersebut.”
Dengan keberhasilan tersebut, maka upaya mengembalikan kejayaan tinju Malang seperti era 1970-an sampai 1980-an bisa terwujud, setelah kondisinya terpuruk selama satu dekade lebih.
“Awal 2002, semua orang saat itu larut dalam euforia sepakbola. Sampai-sampai tinju pada acara Expo Rampal tidak ada yang menonton. Miris sekali melihatnya,” kataAde yang Juga Kepala Dinas Pendapatan Kota Malang itu.
Dengan obsesi memunculkan seorang juara tinju dunia asal Malang, maka dia pun nekat untuk menjadi promotor olahraga keras tersebut.
Setelah memiliki lisensi promotor nasional versi Komisi Tinju Indonesia (KTI), menyusul kemudian lisensi nasional dari Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) dan lisensi dari Federasi Tinju Indonesia (FTI).
Sejalan dengan kelengkapan lisensi yang dimilikinya, juga dipercaya mengemban amanah sebagai Ketua KTPI Malang Raya dan Ketua FTI Jawa Timur.
Berkat kegigihannya membangkitkan dunia tinju Tanah Air, Ade sempat menerima penghargaan bergengsi dari ATI yang diberikan sebagai pengakuan dan penghormatan kepada insan tinju profesional atas peranan, dedikasi dan dukungannya dalam membina olahraga tinju di Indonesia.
Karena prestasinya tersebut, dia disejajarkan dengan sejumlah tokoh tinju ternama yang juga meraih penghargaan serupa. Sebut saja Pembina ATI Pusat, Jenderal TNI (Purn) H. AM Hendropriyono hingga mereka yang pernah menduduki kursi Ketua ATI Pusat, macam Elza Syarief, Rufinus H Hutauruk, Junimart Girsang hingga Laksda TNI (Purn) H Yuswaji yang telah lama malang melintang di dunia tinju profesional. (k24)