Bisnis.com, JAKARTA - Petinju kelas ringan (61,2 kilogram) Indonesia Daud Yordan sudah menjalani latihan dengan "sparring partner" atau mitra latih tanding sekitar 100 ronde untuk persiapan menghadapi petinju tuan rumah Pavel Malikov di Rusia, 22 April 2018.
"Saya tidak menghitung secara pasti jumlahnya tetapi kira-kira sudah 100-an ronde saya berlatih dengan 'sparring partner' selama berlatih di Madrid, Spanyol," kata Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis.
Menurut petinju dengan rekor 37 kali menang (25 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut, ada tiga petinju yang menjadi teman latih tanding dirinya selama di Madrid, yaitu Jorge Tiburon (Spanyol) dan Artem Sukhinov (Rusia).
"Kedua petinju yang menjadi 'sparring' saya berlaga di kelas menengah atau empat kelas di atas kelas yang saya tekuni," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987, tersebut.
Kemudian yang satunya, kata petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut adalah Naco Mebdoza (Spanyol) yang berkecimpung di kelas welter junior atau satu kelas di atas kelas dirinya (kelas ringan).
Ketika ditanya kenapa yang menjadi mitra latih tanding adalah para petinju yang kelasnya berada di atas kelasnya, ayah dari MiquelAngel Yordan Junior tersebut, biar sangat membantu persiapan dirinya.
"Kalau dihitung-hitung persiapan saya selama menjalani latihan di Madrid, Spanyol, di bawah asuhan pelatih setempat Gabriel Campello sudah mencapai 70 persen baik secara fisik maupun teknik," katanya menegaskan.
Daud Yordan bakal bertarung menghadapi petinju tuan rumah Pavel Malikov di Rusia pada 22 April 2018, setelah sebelumnya sempat dua kali mengalami penundaan.
Yang pertama dijadwalkan bakal bertarung melawan petinju Inggris Luke Campbell di London, Inggris, 24 Februari 2018, tetapi batal.
Kemudian ada perubahan bahwa Daud Yordan bakal bertarung melawan petinju Rusia Isa Chanief di Prancis dengan waktu yang sama yaitu 24 Februari 2018, tetapi batal.
Petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut sejak 8 Januari 2018 menjalani latihan di Madrid, Spanyol, di bawah asuhan pelatih setempat, Gabriel Campello. Sampai sekarang yang bersangkutan masih menjalani latihan di sana dua bulan lebih.
Kabar24.com, JAKARTA - Sedikit-dikitnya enam narapidana tewas dan lebih dari 20 lagi cedera di penjara di Bolivia pada Rabu saat berusaha menghindari penggeledahan oleh polisi penjara Palmasola di Santa Cruz, kata pemerintah setempat.
Pada Rabu, sekitar 2.000 polisi memasuki penjara tempat mereka menemukan senjata api, penyulingan alkohol, kokain dan ganja, kata komandan umum polisi Bolivia Faustino Mendoza. Dia mengatakan enam polisi tertembak dan terluka.
Sekitar 5.000 pria dan wanita dipenjara di Palmasola, tempat bentrokan narapidana pada 2013 menewaskan 34 orang. Pemerintah baru-baru ini memerintahkan pengungsian puluhan anak-anak, yang tinggal bersama orangtua mereka di penjara akibat pelacuran anak-anak.
Penjara padat dan penuh kekerasan adalah hal biasa di sebagian besar Amerika Latin. Di Brasil pada tahun lalu, lebih dari 140 narapidana tewas dalam lebih dari dua minggu karena perkelahian antar-gerombolan bersaing.